Sistem mikroprosesor tersusun dari empat komponen, yaitu mikroprosesor
itu sendiri, Random Access Memory (RAM), Read Only Memory (ROM), dan Port
Input/Output (PIO). Dalam bekerja, keempat komponen tersebut saling
berkomunikasi/mentransfer data. Media transfer datanya berupa sekelompok
jalur-jalur penghubung yang disebut bus. Tiga jenis bus yang terdapat dalam
sistem mikroprosesor adalah bus alamat (address bus), bus data (data bus), dan
bus kontrol (control bus).
1. CPU
Mikroprosesor
atau CPU adalah “otak” yang merupakan pengendali utama semua operasi dalam
sistem komputer. Mikroprosesor mengambil instruksi biner dari memori,
menerjemahkannya menjadi serangkaian aksi dan menjalankannya. Aksi tersebut
bisa berupa transfer data dari dan ke memori, operasi aritmatika dan logika,
atau pembangkitan sinyal kendali.
2. Random Access Memory (RAM)
RAM adalah media pengingat sementara. Serupa dengan fungsi papan tulis,
RAM dapat menjadi tempat menulis hasil kerja, hasilnya dapat dibaca oleh komponen
lain, kemudian isinya dihapus jika tidak diperlukan lagi. Pada saat catu daya
listrik dimatikan, isi RAM akan lenyap dan RAM kembali kosong. Karena itu, RAM
disebut sebagai memory volatile (memori yang isinya dapat menguap). RAM
diperlukan oleh sistem karena selama proses kerja, banyak proses tulis/baca
data yang tidak bersifat permanen. Jika proses tulis/baca ini dilakukan pada
media semacam disket, harddisk, atau CD (jenis Read/Write yang dapat dibaca dan
ditulis), maka aksesnya membutuhkan waktu yang lebih lama. Oleh karena itu,
kapasitas RAM yang lebih besar mengakibatkan bertambahnya kecepatan proses
kerja sistem mikroprosesor. Hal ini dapat diamati pada komputer PC yang kita
gunakan. Tambahkan kapasitas RAM PC kita dua atau empat kali lipat, pasti akan
diperoleh proses kerja yang lebih cepat.
3. Read Only Memory (ROM)
Sesuai dengan namanya, data pada Read Only Memory (ROM) hanya dapat
dibaca. Data ditulis sekali dan setelah itu hanya dibaca saja. Kita tidak dapat
dengan mudah menulis data ke ROM semudah menulis ke RAM. Data yang ditulis pada
ROM lebih bersifat permanen dibandingkan data pada RAM. Karena itu, ROM disebut
juga memory non-volatile. Karena sifatnya itu, oleh produsen mainboard, ROM
pada komputer PC diisi program awal berupa identifikasi sistem dan pengaktifan
program sistem operasi (terdapat dalam disket/harddisk). Tanpa adanya program
awal ini, ketika komputer PC dinyalakan, mikroprosesor tidak dapat melakukan
apa-apa. Berbeda dengan ROM pada PC yang hanya diisi program mula, ROM pada
sistem single chip atau single board diisi dengan seluruh program yang akan
dijalankan. Proses pengisian kita lakukan dengan alat yang bernama ROM writer.
4. Port Input/Output (PIO)
Port
input/output adalah komponen yang menghubungkan mikroprosesor dengan perangkat
luar (harddisk printer, keyboard, monitor, dll.). Jadi port disini berlaku
sebagai “pintu” ke perangkat luar. Sebagaimana memori, port I/O juga bukan
merupakan komponen tunggal (artinya ada banyak port di dalam sistem komputer)
yang masing-masing diberi alamat tertentu. Dengan demikian mikroprosesor tahu,
misalnya, ke mana untuk mengirim data ke printer, mengambil data dari mouse
dsb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tulis Komentar Disini Ya,,,